- SEJARAH SINGKAT SMP NEGERI 2 SOLOK
SMP Negeri 2 Kota Solok yang berada di Tanjung Paku Jl. Cindurmato No. 279 Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok. SMP Negeri 2 Kota Solok berdiri pada tahun 1951 dengan situasi enam tahun pasca kemerdekaan negara Rapublik Indonesia di proklamirkan berdirilah / lahirlah SMP ke-dua di Solok. Seiring dengan perbaikan ekonomi, keamanan dan hubungan dengan negara lain di kawasan ASEAN, ASIA dan dunia lainnya enam tahun Indonesia merdeka. Mulailah pemerintah melirik dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah diseluruh wilayah Republik Indonesia dan mendirikan salah satu sekolah menengah yang ke-dua di Solok setelah SMP Satu yang sudah ada di Solok, sebagai sekolah menengah pertama tertua di Solok.
Dengan berdirinya SMP Negeri 2 Solok membuka peluang untuk mendapatkan pendidikan generesi muda Solok dan sekitarnya untuk belajar walaupun kondisi ekonomi masyarakat belum pulih karena kita baru lepas dari belenggu penjajahan Jepang selama 3,5 tahun tapi lebih parah daripada penjajahan Belanda 3,5 Abad. Walaupun ekonomi masyarakat masih tertatih-tatih keinginan untuk membelajarkan putra putrinya sudah mulai nampak, salah satu indikatornya dapat dilihat saat penerima siswa pertama untuk SMP 2 yang diterima melalui SMP 1 Solok menjelang lokal SMP 2 Solok selesai siswanya sudah diterima dan dititipkan pada SMP 1 pada tahun ajaran baru 1951 SMP 2 sudah mulai belajar dengan kepala sekolah pertama Bapak Yohannes Sutadi. Proses belajar terus berlangsung dengan situasi politik yang semakin tidak menentu pasca kemerdekaan walaupun demikian berkat lindungan Allah SWT yang maha kuasa SMP 2 semakin melihatkan perkembangan kearah yang lebih baik yang didukung oleh lokal belajar dan pekarangan yang luas yang membuat siswa merasa lebih nyaman dan serius dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dalam proses penerimaan siswa, siswanya berasal tidak dari Solok saja tapi juga berasal dari daerah lain.
Pada tahun 1954 SMP 2 Solok menamatkan siswa pertamanya dengan hasilnya banyak diterima di sekolah lanjutan atas dengan kondisi dan situasi yang sering terdengar letusan senjata proses belajar terus berjalan, dalam situasi yang kurang menguntungkan antara tentara pusat dengan daerah yang tidak begitu akur terus berlanjut, maka pada tahun 1957 terjadilah pergolakan PRRI dengan terjadinya pergolakan mengimbas pada proses belajar karena banyak diantara pendidik yang meniggalkan sekolah dan lari meninggalkan Solok. Kadang belajar kadang tidak belajar karena sering mendengar dentuman senjata.
Pada tahun 1958 kepala SMP yang kedua Muhammad Yatim satu tahun pasca PRRI (Sabriani guru SMP Batipuh yang bergabung dengan SMP 1 Solok). Dua tahun sudah peristiwa PRRI SMP 2 Solok mulai kembali aktif untuk belajar walaupun siswanya banyak yang belum kembali (siswa ada enam lokal). Seiring waktu berjalan pada tahun 1956 dengan tuntutan kebutuhan berdirilah sekolah baru yang bertetangga halaman dengan SMP 2 Solok yaitu SMEP Solok semakin menggeliat pendidikan di Solok dengan lahirnya sekolah baru yang siswanya semakin banyak dan pekarangan semakin ramai walaupun satu halaman siswanya tidak ada berkelahi.
SMP Negeri 2 Solok semakin hari semakin memperlihatkan mutu baik akademik maupun non akadamik dengan prestasi yang dimilikinya dalam kegiatan ekstra kurikuler yang sering dimenangkannya dalam perlombaan-perlombaan / pertandingan-pertandingan maka SMP 2 diberi gelar oleh siswa lain dengan istilah sekolah ubi karena pekarangannya luas dan banyak ditanami ubi yang sering siswanya dalam ekstra kurikuler membersihkan pekarangan menyiangi ubi. Tahun demi tahun berjalan perkembangan pendidikan di Solok semakin pesat sudah banyak SMP 2 menamatkan siswanya dan diterima di sekolah lanjutan tingkat atas dengan prestasi yang diukir dengan menamatkan siswa baik yang berasal dari Solok maupun yang berasal dari luar Kota Solok seperti Bapak Fasli Jalal, Bapak Syahrul Ujud yang pernah menjadi walikota Padang dan masih banyak alumni SMP 2 Solok yang berhasil. Semakin hari SMP 2 makin berkembang makin berkembang dan terjadilah penggabungan SMEP menjadi SMP maka SMP 2 semakin luas pekarangannya semakin banyak lokalnya semakin memperlihatkan prestasinya baik akademik maupun non akademik sampai saat sekarang ini.